ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH
Pengertian
OSIS
Secara
garis besar, OSIS adalah kepanjangan dari Organisasi Siswa Intra Sekolah.
Umumnya organisasi ini berada di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan
Sekolah Menengah Atas (SMA). Dalam strukturnya, pengurus dipilih sendiri oleh
siswa dalam lingkup sekolah dengan tujuan untuk mencapai raihan dan
keterampilan tertentu serta memupuk nilai organisasi dan musyawarah dalam
sebuah kelompok.
OSIS
pun umumnya memiliki seorang pembimbing yakni guru yang dipilih dari pihak
sekolah yang memang memiliki keterampilan dalam bidang tertentu.
Pengertian
Logo OSIS
Jika
dilihat sekilas, bentuk logo OSIS SMP dan SMA hampir sama. Hanya saja,
perbedaannya ada pada latar belakang logo yakni SMP yang berwarna kuning dan
SMA yang berwarna cokelat.
Berikut
pengertianny:
Warna
kuning sendiri diartikan sebagai warna kehormatan yang agung, dan melalui
organisasi, OSIS dianggap mampu memberikan sumbangan nyata kepada tanah air
melalui pembinaan pada siswa SMP. Sedangkan warna cokelat dalam logo OSIS SMA
dianalogikan sebagai tanah Indonesia yang diartikan sebagai pijakan kepribadian
dan budaya nasional bangsa.
Selanjutnya
dalam bentuk logo OSIS terdapat diantaranya; bunga bintang sudut lima dan lima
kelopak daun bunga sebagai simbol dari generasi muda dan kemurnian jiwa yang
berintikan Pancasila.
Lalu,
ada juga lambang buku terbuka identik dengan belajar keras menuntut ilmu
sebagai perwujudan pembangunan bangsa.
Kunci
pas dilambangkan sebagai kemauan bekerja keras dan rasa percaya diri pada
kemampuan diri sendiri.
Tangan
terbuka menunjukkan kesediaan menolong orang lain.
Biduk
diartikan sebagai masa depan yang lebih baik sedang pelangi merah putih
melambangkan tujuan nasional berupa cita-cita menuju masyarakat yang adil dan
makmur.
Terakhir,
tujuh belas butir padi, delapan lipatan pita dan empat buah kapas serta lima
daun kapas menunjukkan angka keramat momen kemerdekaan Indonesia yakni 17
Agustus 1945.
Sejarah
OSIS
Dalam
sejarahnya, beberapa sekolah di tingkat SMP dan SMA memiliki organisasi dengan
tujuan tertentu baik yang berada di dalam lingkup maupun di luar sekolah.
Karena
berpotensi memiliki dua kubu dengan kepentingan yang berbeda, maka pada tahun
1970 sampai dengan tahun 1972, timbullah keinginan pemimpin organisasi siswa
untuk menghindari perpecahan antar organisasi di dalam dan luar sekolah melalui
arahan dari pimpinan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Pembentukan
organisasi ini dimaksudkan untuk mempersiapkan orang-orang terpilih di usia
belia untuk usaha memperjuangkan bangsa berupa pelatihan kepemimpinan,
keterampilan, daya kreasi, kesegaran jasmani, patriotisme, dan idealisme.
Pemerintah
dalam hal ini berperan besar menetapkan nama organisasi menjadi OSIS dengan
empat jalur pembinaan siswa yakni; organisasi kesiswaan, latihan kepemimpinan,
kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan wawasan wiyatamandala.
Tugas
OSIS
OSIS
secara harfiah bertugas untuk mengendalikan aktivitas siswa agar mencapai
tujuan yang positif. Siswa yang tergabung dalam bagian OSIS yang selanjutnya
disebut sebagai pengurus OSIS memiliki tugasnya masing-masing mengingat adanya
spesifikasi bidang jabatan yang diembannya.
Selain
pengurus OSIS, guru juga bertanggung jawab menjadi pembina organisasi ini
dengan tugas mengawasi jalannya kepengurusan agar lebih terarah melalui kegiatan-kegiatannya.
Kepengurusan
OSIS
Pada
prinsipnya, siapapun bisa menjadi pengurus OSIS. Namun, karena menjadi pengurus
OSIS memiliki beban tersendiri, maka terdapat seleksi untuk menentukan siswa
yang akan menjadi pengurus OSIS.
Di
beberapa sekolah, pengurus inti OSIS umumnya adalah mereka yang duduk di kelas
VIII SMP atau XI SMA, mengingat siswa yang ada tingkat ini tidak memiliki beban
belajar seberat mereka yang duduk di kelas IX SMP atau XII SMA, dan sudah
memiliki pengalaman lebih banyak dibanding mereka yang duduk di kelas VI SMP
dan X SMA.
Diusahakan,
komposisi pengurus OSIS juga disesuaikan dapat terwakili dari seluruh kelas dan
seimbang antar jenis kelamin. Masa kepengurusan OSIS umumnya disesuaikan dengan
satu tahun masa ajaran yakni terpilih pada bulan Juli dan berakhir pada bulan
Juni.
Struktur,
Tugas, dan Tanggung Jawab Organisasi OSIS
OSIS
memiliki struktur organisasi yang terbagi atas Pembina dan Pengurus OSIS.
Pembina OSIS terdiri dari Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah dan guru yang
menjadi anggota pembina yang bertugas memberikan masukan kepada pengurus OSIS
dan membinanya melalui kegiatan organisasi.
Pada
dasarnya, struktur OSIS ini hampir sama, baik itu struktur OSIS SMA, struktur
OSIS SMP, atau struktur OSIS SMK. Mungkin jika pun ada perbedaan, karena
kebijakan dan peraturan masing-masing sekolah saja. Namun, secara umum,
beginilah struktur OSIS pada umumnya:
1.
Kepala Sekolah -> sebagai Ketua seluruh kepengurusan OSIS.
2.
Wakil Kesiswaan / Wakil Kepsek -> sebagai Wakil Ketua, yang mendampingi
Kepala Sekolah
3.
Pembina OSIS
Tugas:
Bertanggung
jawab terhadap seluruh rencana, pengelolaan, pembinaan, dan pengembangan OSIS
di sekolah.
Memberi
nasihat dan saran pada perwakilan kelas dan pengurus OSIS.
Mengesahkan
dan melantik anggota OSIS.
Mengerahkan
keanggotaan perwakilan kelas.
Mengarahkan
penyusunan Anggaran Rumah Tangga dan program kerja OSIS.
Menghadiri
dan mengawasi rapat OSIS.
Mengevaluasi
kinerja OSIS.
4.
Pembina Keuangan
Bertanggung
jawab terhadap seluruh rencana, pengelolaan, pembinaan, dan penggunaan uang
dalam anggota OSIS.
Memberi
nasihat dan saran pada Bendahara dan Wakil Bendahara.
Mengevaluasi
keluar masuknya uang dalam organisasi OSIS.
5.
Ketua
Tugas:
Memimpin
organisasi dengan baik.
Menetapkan
kebijakan dan menyusun program kerja.
Mengoordinasi
seluruh anggota kepengurusan.
Memimpin
rapat.
Mengevaluasi
kinerja seluruh anggota kepengurusan.
6.
Wakil Ketua
Tugas:
Bekerjasama
dengan Ketua dalam setiap kegiatan.
Ikut
menetapkan kebijakan dan melaksanakan program.
Memberi
saran dan nasihat kepada Ketua setiap mau mengambil keputusan.
Menggantikan
Ketua saat Ketua berhalangan.
Bertanggung
jawab kepada Ketua.
7.
Sekretaris
Tugas:
Sekretaris
bertindak sebagai notulen, menyiapkan agenda, evaluasi kegiatan, hasil rapat,
dan laporan.
Wakil
Sekretaris bertindak untuk membantu Sekretaris I, menggantikan Sekretaris I
jika berhalangan dan membantu Wakil Ketua mengoordinasikan seksi-seksi bidang
OSIS.
8.
Bendahara
Tugas:
Bertanggung
jawab mengetahui pemasukan dan pengeluaran uang.
Mengatur
inventaris dan perbendaharaan.
Membuat
kuitansi untuk tiap transaksi.
Tugas
Wakil Bendahara ialah mendampingi Bendahara, membantu, menggantikan, dan ikut
mengawasi keluar masuknya uang selama menjabat.
9.
Ketua Seksi Bidang
Tugas:
Bertanggung
jawab atas seluruh kegiatan yang berkaitan dengan bidangnya masing-masing
Melaksanakan
kegiatan seksi yang diprogramkan.
Memimpin
rapat seksi.
Menetapkan
kebijakan dalam lingkup seksinya.
Program
OSIS
OSIS
memiliki beberapa program dalam berbagai bidang dengan penjabaran sebagai
berikut:
Bidang keagamaan: dengan tugas mengadakan
kajian rutin setiap agama di sekolah dan membentuk kegiatan ekstrakurikuler
keagamaan.
Bidang sosial: dengan tugas melakukan
penggalangan dana, bakti sosial dan sosialisasi.
Bidang kesenian: dengan tugas mengadakan
event yang berhubungan dengan kesenian dan mengembangkan potensi kesenian baik
dari siswa dan skala acara.
Bidang lingkungan: dengan tugas melakukan
kerja bakti, workshop, dan penyuluhan yang berkaitan dengan lingkungan.
Bidang kesenian: dengan tugas melakukan
kegiatan olahraga, pertandingan berkala dan mengembangkan potensi siswa dalam
bidang olahraga.
Motivasi
Menjadi Anggota OSIS
Lalu,
sebenarnya apa sih yang jadi motivasi seseorang jadi anggota OSIS? Simak di
bawah ini, ya alasan-alasannya!
1.
Pengalaman organisasi
Dengan
menjadi anggota OSIS, diajak untuk memiliki pengalaman bersosialisasi dengan
banyak orang dan berani bersuara. Hal ini berguna bagi yang akan terjun ke
dunia kerja nantinya dengan anggota tim yang lebih kompleks.
2.
Memupuk jiwa kepemimpinan
Menjadi
pengurus OSIS berarti akan diajak untuk cepat beradaptasi dengan segala situasi
dengan menggerakkan inisiatif. Dengan cara ini, jiwa kepemimpinan akan terus
dipupuk mulai dini.
3.
Memiliki kemampuan manajemen waktu
yang
menjadi pengurus OSIS diajak untuk memiliki manajemen waktu yang baik, karena
selain menjalani proses belajar dan mengajar, juga memiliki tanggung jawab di
organisasi. Kemampuan ini bisa saja menjadi nilai positif bagi kedepannya
mengingat banyaknya disrupsi di dunia kerja di masa depan.
4.
Merasakan dampak melalui program kerja
Sebagai
pengurus, akan diajak untuk melakukan kegiatan melalui program kerja seperti
melakukan penggalangan dana, kerja bakti, kegiatan pentas seni dan lain-lain.
Secara tidak langsung, hal ini berdampak langsung tidak hanya bagi diri sendiri
dan organisasi, namun juga melibatkan seluruh elemen penghuni sekolah.